"Seseungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : ' Ya Tuhan kami, tiadalah engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.'"(Q.S Ali Imran : 190-191)
Apa yang setiap pagi menyapa? Apa (salah satu faktor) yang membuat tumbuhan mampu memasak untuk pasokan energinya? Apa yang mampu membuat cucian cepat kering? He..he.. Yup, matahari. Bagi orang-orang yang mau berpikir, matahari tentu bukan sekedar benda bulat yang memberikan hangat di pagi yang dingin, atau sebagai pertanda awal hari. Bukan. Bukan sekedar itu.
Matahari adalah salah satu benda angkasa dengan ukuran diamater 200 kali bumi, berisi gas hidrogen yang sedang bereaksi secara termonuklir menjadi gas helium. Panas? Sangat! Temperatur permukaannya mencapai 6000 derajat celcius, sedangkan suhu dalamnya adalah 12 juta derajat celcius. Panas matahari mampu menjangkau bumi dengan tepat. Bumi mendapat panas yang lebih sedikit pada kutub selatan dan utaranya, serta mendapat panas lebih pada daerah khatulistiwanya. Inilah bukti kebesaran dan cintaNya. Dengan keadaan seperti ini, maka tercipta iklim moderat di bumi secara keseluruhan hingga dapat tercipta kehidupan, juga karena ia muncul secara teratur di siang dan tenggelam di malam.
Hikmah yang dapat diambil dari matahari adalah tahu porsinya. Tak lebih dan tak kurang. Dia tahu kapan harus muncul dan tenggelam, tahu saat dibutuhkan, tahu "menempatkan diri", jarak yang pas sehingga bumi tak beku atau terbakar. Subhanallah. Kita sebagai manusia diharapkan mampu mencontoh matahari. Tahu porsi, tahu tempat, tahu fungsi, dan tahu waktu. Iya. Terbitnya adalah tanda untuk beraktivitas dan tenggelamnya adalah tanda untuk beristirahat dan mendekatkan diri kepadaNya. Wallahu alam.
(dari berbagai sumber)
Nagareboshi's Blog
what a wonderful night....
Sabtu, 26 Januari 2013
Selasa, 27 November 2012
Sarapan Praktis
Mau kenyang dengan praktis?
Menu sarapan pastinya yang praktis karena harus segera berangkat...kuliah, kantor, sekolah, dll.
Saya ada menu praktis ni, jadi ga cuma di M* D*nald jaa, he..he...
This is it: Roti Madu Telur!
Well,
Gimana cara bikinnya?
Gampang, kok. Terapkan saja nama menunya.
Lho?
Iya.
Ambil setangkup roti tawar (lebih bagus kalau gandum), goreng telur, kemudian susun : roti-telur-madu-roti lagi. Selesai.
Gimana? Simple, kan ? :D
Simple. Tapi tetep bergizi , cuy.
Karbohidratnya dari roti. Madu...please, siapa c yang ga tau manfaat madu? kandungan flavonoid, menambah tenaga, de el el sekaligus rasa manis. Di sini bisa jadi pengganti mayonaise. Telur? Protein pastinya. Bikin kenyang lebih lama juga loo :D
Oya, karena keburu masuk perut, jadi lupa difoto, deh. He..he...
Oke, Met mencoba, guys,,,
Menu sarapan pastinya yang praktis karena harus segera berangkat...kuliah, kantor, sekolah, dll.
Saya ada menu praktis ni, jadi ga cuma di M* D*nald jaa, he..he...
This is it: Roti Madu Telur!
Well,
Gimana cara bikinnya?
Gampang, kok. Terapkan saja nama menunya.
Lho?
Iya.
Ambil setangkup roti tawar (lebih bagus kalau gandum), goreng telur, kemudian susun : roti-telur-madu-roti lagi. Selesai.
Gimana? Simple, kan ? :D
Simple. Tapi tetep bergizi , cuy.
Karbohidratnya dari roti. Madu...please, siapa c yang ga tau manfaat madu? kandungan flavonoid, menambah tenaga, de el el sekaligus rasa manis. Di sini bisa jadi pengganti mayonaise. Telur? Protein pastinya. Bikin kenyang lebih lama juga loo :D
Oya, karena keburu masuk perut, jadi lupa difoto, deh. He..he...
Oke, Met mencoba, guys,,,
Sabtu, 03 November 2012
Pelatihan FLASH
Sabtu, 3 November 2012
@ Gd D9 Lt 3 FMIPA
Unnes
Latihan membuat Flash yang kedua. Mas Subkhan menagih "tugas" yang diberikan dua minggu lalu. Lha? iya, pelatihhannya sih seminggu sekali. Tapi karena libur Idhul Adha jadi bolong deh. Banyak peserta yang malu-malu menunjukkan hasil karyanya di depan, sampai akhirnya : Ada yang ga buat tugasnya? Mas Subhan tanya. Mauuuu banget ngacung, he..he.. emang kelupaan buat . Mo gimana jal? tugas numpuk, belum mikir mid test, responsi, amanah lembaga, cucian.... Untung sebelumbener-bener mo ngacung, da yang bersedia menunjukkan hasilnya. Eh, tapi kok udah gerak-gerak ya? wah..keren ni mbak-mbak (setidaknya menurut saya yang bener-bener nol di flash sebelum ikut pelatihan). Terus si Mas nunjukin lagi gimana satu bentuk "shape" bisa motong "shape" yang lain. Ternyata ga semua bisa...pada bingung. Karena sebenernya itu selingan aja karena dulu pernah ada yang tanya. Akhirnya di-skip , dilanjutkan dengan membuat gambar itu bergerak dengan durasi tertentu.
Pertama gerak dari kana-ke kiri.
Terus muter-muter di tempat.
Terus muter-muter sambil gerak-gerak.
Terus buat mirip-mirp bumi and bulan yang berevolusi mengelilinginya.
Udah, ah selingkuhnya . :P
Fokus..fokus...
@ Gd D9 Lt 3 FMIPA
Unnes
Latihan membuat Flash yang kedua. Mas Subkhan menagih "tugas" yang diberikan dua minggu lalu. Lha? iya, pelatihhannya sih seminggu sekali. Tapi karena libur Idhul Adha jadi bolong deh. Banyak peserta yang malu-malu menunjukkan hasil karyanya di depan, sampai akhirnya : Ada yang ga buat tugasnya? Mas Subhan tanya. Mauuuu banget ngacung, he..he.. emang kelupaan buat . Mo gimana jal? tugas numpuk, belum mikir mid test, responsi, amanah lembaga, cucian.... Untung sebelumbener-bener mo ngacung, da yang bersedia menunjukkan hasilnya. Eh, tapi kok udah gerak-gerak ya? wah..keren ni mbak-mbak (setidaknya menurut saya yang bener-bener nol di flash sebelum ikut pelatihan). Terus si Mas nunjukin lagi gimana satu bentuk "shape" bisa motong "shape" yang lain. Ternyata ga semua bisa...pada bingung. Karena sebenernya itu selingan aja karena dulu pernah ada yang tanya. Akhirnya di-skip , dilanjutkan dengan membuat gambar itu bergerak dengan durasi tertentu.
Pertama gerak dari kana-ke kiri.
Terus muter-muter di tempat.
Terus muter-muter sambil gerak-gerak.
Terus buat mirip-mirp bumi and bulan yang berevolusi mengelilinginya.
Udah, ah selingkuhnya . :P
Fokus..fokus...
Kamis, 11 Oktober 2012
Kamis, 02 Agustus 2012
Dan Nikmat TUHANmu Manakah yang Kamu Dustakan ? (Bagian 1 dari 2 Bagian)
Percakapan dengan Bapak-Ibu siang-siang di ruang keluarga tentang rumah yang perlu direnovasi (bayangkan, rumah Mbah Yi ini berdiri sejak Bapak kecil. FYI, usia Bapak sudah kepala lima sekarang). Dari bentuk-bentuk rumah...sampai arsitek. Mengingatkan saya pada setahun yang lalu. Yup, diterima di PTS swasta di Surakarta dengan jurusan Teknik Arsitektur. " Ah, kalau swasta buat apa? Kalau di Jepang...nah itu !" seru Bapak. Ha..ha...tuh, jadi ingat yang lain juga. Dulu, saya nyaris ikut ujian beasiswa kuliah ke Jepang dengan jurusan Arsitektur juga. Berkas berisi nilai raport saya lolos, kemudian mendapat panggilan Kedubes Jepang untuk mengikuti ujian tulis, tapi gagal karena di hari yang sama, saya harus verifikasi data diri di Unnes (SNMPTN Tulis diterima di FMIPA Unnes, euy). Hmmm, andai verifikasinya bukan hari itu.....Husss, malah berandai-andai! Obrolan tentang kuliah di Jepang membawa ingatan ke hal lain pula, tentang rekan Bapak yang kebetulan putra beliau juga teman saya sejak TK hingga SMP bahwa sekarang teman saya itu kuliah di Jerman. Ceritapun berlanjut lagi. Teman saya itu dulu ingin melanjutkan SMA di Magelang, boarding school yang semi-militer itu. Supaya tak bingung, flasback sekalian laah =)
Awalnya begini. Ada 3 teman saya yang ingin melanjutkan ke sana. Sebut saja A, B, dan C. Urutan dari yang terpandai adalah A, kemudian B, dan yang terbodoh dari ketiganya C (sebagai gambaran : B memiliki kepandaian sedikit di bawah saya, well..setidaknya nilai-nilai raport SMP berkata begitu). Nah, tes di sana meliputi 3 tahap : nilai raport, tes tulis, dan wawancara. A tidak lolos di ujian tulis, sedangkan B sampai tahap wawancara saja, sedangkan C yang akhirnya diterima (Whaatttt??? iya, teman-2teman seangkatan di SMP juga heran semua). Di sinilah kuasa Allah, skenario-Nya yang luar biasa dimulai.
Si A, mendaftar ke salah satu SMA terbaik di Semarang. Di sana ia termasuk siswa yang mengikuti program akselerasi. Tentu karena kecerdasannya (kuasa Allah pula), dia bisa menyelesaikan 2 tahun SMAnya dengan baik dan mampu mencapai cita-citanya. Yup, menjadi dokter. Sekarang dia sedang menempuh tingkat 3 di prodi Pendidikan Dokter di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Semarang. Subhanallah, Fabia ayyi alla i rabbikuma tukadzdziban? =)
Si B, berhubung di sampai tahap wawancara, oleh boarding school yang menolaknya itu dia direkomendasikan ke boarding school di Semarang. Sebuah boarding school swasta yang bekerja sama dengan pemerintah Turki. Subhanallah, di sana prestasinya justru meroket dibanding saat SMP, bahkan tak hanya sekali ia mengikuti perlombaan tingkat internasional. Kini ia belajar Teknik di sebuah studienkolleg di Jerman sana. Akankah ia begitu seandainya ia "memaksa" masuk sekolah semi-militer itu..? Wallahu 'alam. yang jelas : Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukadzdziban? =))
Bagaimana dengan Si C? Sekilas mendengar kabar tentangnya, kini ia melanjutkan kuliah di sebuah PTN di Solo. Ya??? Dia 'kan lulusan SMA yang T-O-P B-G-T, bahkan lebih top dibanding SMA A dan B...Maaf, bukan bermaksud mengecilkan, tapi dibandingkan dengan 2 teman saya sebelumnya, seharusnya bisa "lebih" dunk.... Well, tapi balik ke masing-masing orang juga kan =)
ada yang bilang yang terpenting bukan kamu belajar (kuliah) dimana, tetapi bagaimana kamu menerapkan ilmu yang diperoleh demi kemaslahatan umat. :) PTN,,, bagaimanapun tetap bagus kualitasnya. Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukadzdziban?
Lalu bagaimana dengan saya ? (to be continued)
Awalnya begini. Ada 3 teman saya yang ingin melanjutkan ke sana. Sebut saja A, B, dan C. Urutan dari yang terpandai adalah A, kemudian B, dan yang terbodoh dari ketiganya C (sebagai gambaran : B memiliki kepandaian sedikit di bawah saya, well..setidaknya nilai-nilai raport SMP berkata begitu). Nah, tes di sana meliputi 3 tahap : nilai raport, tes tulis, dan wawancara. A tidak lolos di ujian tulis, sedangkan B sampai tahap wawancara saja, sedangkan C yang akhirnya diterima (Whaatttt??? iya, teman-2teman seangkatan di SMP juga heran semua). Di sinilah kuasa Allah, skenario-Nya yang luar biasa dimulai.
Si A, mendaftar ke salah satu SMA terbaik di Semarang. Di sana ia termasuk siswa yang mengikuti program akselerasi. Tentu karena kecerdasannya (kuasa Allah pula), dia bisa menyelesaikan 2 tahun SMAnya dengan baik dan mampu mencapai cita-citanya. Yup, menjadi dokter. Sekarang dia sedang menempuh tingkat 3 di prodi Pendidikan Dokter di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Semarang. Subhanallah, Fabia ayyi alla i rabbikuma tukadzdziban? =)
Si B, berhubung di sampai tahap wawancara, oleh boarding school yang menolaknya itu dia direkomendasikan ke boarding school di Semarang. Sebuah boarding school swasta yang bekerja sama dengan pemerintah Turki. Subhanallah, di sana prestasinya justru meroket dibanding saat SMP, bahkan tak hanya sekali ia mengikuti perlombaan tingkat internasional. Kini ia belajar Teknik di sebuah studienkolleg di Jerman sana. Akankah ia begitu seandainya ia "memaksa" masuk sekolah semi-militer itu..? Wallahu 'alam. yang jelas : Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukadzdziban? =))
Bagaimana dengan Si C? Sekilas mendengar kabar tentangnya, kini ia melanjutkan kuliah di sebuah PTN di Solo. Ya??? Dia 'kan lulusan SMA yang T-O-P B-G-T, bahkan lebih top dibanding SMA A dan B...Maaf, bukan bermaksud mengecilkan, tapi dibandingkan dengan 2 teman saya sebelumnya, seharusnya bisa "lebih" dunk.... Well, tapi balik ke masing-masing orang juga kan =)
ada yang bilang yang terpenting bukan kamu belajar (kuliah) dimana, tetapi bagaimana kamu menerapkan ilmu yang diperoleh demi kemaslahatan umat. :) PTN,,, bagaimanapun tetap bagus kualitasnya. Fa bi ayyi ala i rabbikuma tukadzdziban?
Lalu bagaimana dengan saya ? (to be continued)
Sabtu, 21 Juli 2012
19 Tanda Gagal Puasa Ramadhan
Salah satu materi liqo saya 3 tahun yang lalu :D
- Kurang melakukan persiapan di bulan Sya'ban.
- Gampang mengulur-ulur shalat fardhu
- Malas melakukan ibadah mahdah (langsung kepada Allah SWT)
- Kikir dan rakus terhadap harta benda
- Malas membaca Al Quran (Ayo, ditarget minimal khatam sekali)
- Mudah mengumbar amarah
- Gemar bicara sia-sia dan dusta (bercanda juga harus tetap menjunjung kejujuran, loo)
- Memutuskan hubungan silaturrahim
- Menyia-nyiakan waktu
- Labil dalam menjalani hidup
- Tak bersemangat dalam menyiarkan Islam
- Khianat dalam melaksanakan amanah (misalnya :jangan sampai puasa sebagai alasan berangkat rapat yaa)
- Rendah motivasi untuk hidup berjamaah
- Tinggi ketergantungannya terhadap makhluk
- Malas membela dan menegakkan kebenaran
- Tidak mencintai kaum dhuafa
- Salah dalam memaknai akhir Ramadhan
- Sibuk mempersiapkan Idul fitri. (Murabbiyah saya yang sekarang mengumpamakan Ramadhan seperti tamu. Masak iya , tamu belum pulang , tapi sudah bersih-bersih rumah ? Persiapan Ramadan salah satunya dengan bersih2-beres2 rumah. Jadi , saat Ramadhan tetap fokus pada ibadah).
- Idul Fitri dianggap sebagai hari kebebasan
#semoga kita terhindar dari yang tersebut di atas, Aamiin
Phoenix
Eniwei, jaman-jaman masih sekolah SD adalah saat-saat terajin saya mengunjungi perpustakaan sepulang sekolah (seingat saya pulang sekolah pukul 13.00). Pulang sekolah langsung menuju perpustakaan umum di kabupaten saya : Blora...terus di sana sampai perpustakaannya tutup, he..he.... Berhubung masih SD, ada dua ruang favorit saya yaitu ruang remaja dan ruang referensi. Sesuatu yang mearik akan saya catat di buku.
Nah, kali ini saya share yang pernah saya dapat dari ruang tersebut. Tepatnya dari Oxford Ensiklopedia Pelajar "6" (saya kutip tanpa perubahan sama sekali) :
Nah, kali ini saya share yang pernah saya dapat dari ruang tersebut. Tepatnya dari Oxford Ensiklopedia Pelajar "6" (saya kutip tanpa perubahan sama sekali) :
PHOENIX
Phoenix adalah burung magis dalam kepercayaan Arab. Hanya ada satu dan ia tidak pernah bertelur atau menetaskan anak. Pada akhir hidupnya, ia mengumpulkan ranting-ranting dari pohon yang berbau wangi dan membuat perapian. Jika api telah siap, ia akan duduk di atas sarangnya itu. Ia mengepakkan sayap-sayang hingga ranting-ranting tersebut menyala dan kemudian masih duduk, bernyanyi nyanyian pemakaman, sampai ia dan sarangnya menjadi setumpukan abu. Tumpukan abu tetap berasap di bawah sinar matahari, dan asap berangsur-angsur membentuk kepala, sayap, cakar, badan, paruh, dan ekor. Phoenix baru telah muncul dari abunya sendiri.
###
Seperti apa burung phoenix itu ? No one knows....benarkah bentuknya seperti pada film Harry Potter ? Berikut beberapa yang saya temukan dari googling :
Langganan:
Postingan (Atom)